Apakah ada kata yang istimewa selain pilu.
Seakan aku yang tersudut kini.
Diam dan menunggu belas kasihan.
Apa yg ada diotak kalian,
Pembodohan apalagi ini.
Ku berkata,
Mereka bukan malaikat yg pantas teduhkan sayapnya.
Tak usah mencari arti logika yg utuh.
Karena biarkan aku saja yang mati.
Yang dulu hanya jejak tertawaan kotornya yang menodai bumi.
Awan yang tlah mati.
Esok yang pelik akankah ada lagi.
Dan biarkan saja menyendiri hingga sendirian.
Pulang lewat kesadaran batin pelipur sedihku.
Getir, marah, dan selalu ada kata yg memaki untuk itu.
Banal jika terngiang
Tentang sampah pemberontak.
Tentang pecundang yang kini temaniku.
Pecundang yang menjadi aku.
22.05.09
Post a Comment